Sabtu, Agustus 30, 2014

BAU NYALE



Sebuah acara yang digelar setiap tahun di Nusa Tenggara Barat tepatnya di Lombok Tengah akan segera dilaksanakan. Acara ini dilaksanakan menurut penanggalan sasak yakni pada hari ke 20 bulan ke sepuluh. Pesta adat tersebut bernama Tradisi Bau Nyale yang berarti menangkap Nyale atau Cacing laut.
Tradisi ini dilakukan turun temurun dengan didasari oleh sebuah legenda yang ada di masyarakat Nusa Tenggara Barat.  Dahulu di Lombok Tengah  berdiri kerajaan Tonjang Beru, yang mempunyai seorang puteri yang sangat cantik yang bernama puteri Sarah Wulan atau lebih dikenal dengan nama Puteri Mandalika. Selain kecantikannya Puteri Mandalika juga seorang yang lembah lembut dan baik hati sehingga sangat dicintai oleh rakyatnya. Dan tentu saja banyak pangeran yang jatuh hati kepadanya dan berniat untuk mempersuntingnya.
Akhirnya para pangeran yang ingin mempersunting tersebut saling beradu kekuatan dan bahkan mengancam akan menghancurkan kerajaan Tonjang Beru jika pinangannya di tolak. Dalam kondisi demikian sang putri mengundang semua pangeran tersebut untuk datang ke pantai Kuta dan masing masing pangeran harus didampingi oleh seluruh rakyat mereka. Undangan sang putri di penuhi para pangeran yang ingin mempersuntingnya, tak ayal lagi pantai Kuta penuh dengan kerumunan orang.
Setelah semua berkumpul sang puteri kemudian berdiri diatas sebuah batu karang dan berkata kepada seluruh yang hadir di tempat itu bahwa dirinya akan menjadi nyale yang dapat dinikmati oleh semua orang. Selanjutnya sang puteri menceburkan diri kedalam laut yang disertai gemuruhnya ombak dan suara petir. Setelah beberapa saat sang puteri menceburkan diri kedalam laut bermunculah cacing berwarna-warni di permukaan laut dengan jumlah yang sangat banyak. Dan hal itu dianggap sebagai jelmaan sang puteri.
Dari sinilah tercipta tradisi bau nyale, dan masyarakat di setiap perayaan tradisi tersebut beramai ramai menangkap cacing laut tersebut dan menikmatinya secara bersama-sama. Disisi lain cacing laut tersebut memiliki kandungan protein dan gizi yang sangat tinggi. Selain itu tradisi ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur atas rahmat dan keajaiban alam yang diberikan oleh Tuhan.
Pada tahun 2014 ini acara tersebut berlangsung pada tanggal 19-20 Februari 2014 bertempat di Pantai Serenting, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Selain acara pokok yakni menangkap nyale, beberapa kompetisi tradisional juga sering dilakukan seperti perisaian, bekayag, cilokaq, begambus, berbalas pantun, dan lomba dayung. Selain itu juga digelar beberapa pertunjukan diantaranya berupa teater legenda putri Mandalika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar