Rabu, April 09, 2014

PERNAPASAN MANUSIA


1.KOMPOSISI GAS DI UDARA.

          Lingkungan sekitar kita di bumi mengandung komposisi udara yang terdiri dari gas-gas :
  


     -Nitrogen(N2)                                          [78%]
     -Oksigen(O2)                                          [21%] 
     -Karbondioksida(Co2)                             [0,033%]
     -Argon(Ar) dan gas-gas mulia lainya      [1%]
 









 udara yang kita hirup ini terdapat pada lapisan Troposfer.





2.TEKNIK PERNAPASAN.


Oksigen adalah gas yang sangat diperlukan oleh mahkluk hidup untuk bernapas.
Hasil utama pernapasan berupa energi, hasil ini disebarkan ke seluruh bagian tubuh yang berfungsi untuk: pertumbuhan, dan kerja organ tubuh(ber-aktivitas).    Zat sisa pernapasan berupa Karbondioksida dan uap air yang akan dikeluarkan dari tubuh.
Pusat pengontrol system pernapasan pada manusia terdapat di cerebrum
Respirasi Sel =oksigen dipakai oleh sel-sel tubuh kita untuk mengoksidasi makanan sehingga menghasilkan energi.
                                              
                Sari Makanan + O2   ---------->  Energi + H2O + Co2 

Pernapasan/ Respirasi = pengambilan O2 yang digunakan untuk oksidasi(interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda).
  Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas.
                                            Pernapasan dibedakan berdasarkan taknik pernapasanya:
1.Pernapasan dada:  pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
                        mekanismenya:
         Fase Inspirasi    =  Otot antara tulang rusuk berkontraksi, rongga dada membesar à tekanan udara dalam rongga dada lebih rendah daripada di luar à udara yang kaya akan oksigen masuk.
         Fase Ekspirasi  =  Otot antara tulang rusuk relaksasi, rongga dada mengecil à tekanan udara dalam rongga dada menjadi lebih tinggi daripada di luar àudara yang kaya akan karbon dioksida keluar.

pernapasan dada
2.Pernapasan perut:  pernapasan yang melibatkan otot diafragma
                      mekanismenya:
         Fase Inspirasi  =  Otot diafragma berkontraksi, rongga dada membesar  à tekanan udara dalam rongga dada lebih rendah daripada di luar  à udara yang kaya akan oksigen masuk.
   Fase Ekspirasi =  Otot diafragma relaksasi,  rongga dada mengecil à tekanan udara dalam rongga dada menjadi lebih tinggi daripada di luar àudara yang kaya akan karbon dioksida keluar.

    
       Para penyanyi biasanya menggunakan pernapasan perut saat bernyanyi karena membuat napas menjadi lebih panjang.
pernapasan perut
3.ORGAN PERNAPASAN.
      Dalam bernapas, kita membutuhkan organ pernapasan.
 Oksigen diambil dari udara melalui rongga hidung  à sampai ke paru-paru  à oksigen diserap darah  à diedarkan ke seluruh tubuh.
Di paru-paru, juga terjadi difusi karbondioksida(Co2) dari hasil respirasi sel yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.

               Organ-organ pernapasan:
 Rongga hidung  à Pangkal tenggorok(laring)  à  Batang tenggorok( trakhea)  à Cabang batang tenggorok(bronkhus)  à Paru-paru(pulmo).
   
   A. Rongga Hidung













   - jalan masuk oksigen dalam pernapasan
   - jalan keluar karbondioksida + uap air sisa pernapasan.
     
                 rongga hidung terdiri dari:

         
    ~rambut-rambut halus(penyaring)    = -menyaring udara kotor yang masuk ke rongga hidung
    ~selaput lendir(penghangat)               = -menyesuaikan kelembabann dan suhu udara yang masuk agar sesuai dengan suhu tubuh.
    ~Faring(tekak)                                     = -berbentuk seperti tabung corong
                                                                   -terletak dibelakang rongga hidung dan mulut
                                                                   -sebagai jalanya udara dan makanan
                                                                   -ruang getar penghasil suara
                                                                   -terdapat tonsil(amandel) didalamnya.

B.Pangkal Tenggorok(laring)
  • persimpangan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan yanng tersusun oleh beberapa  tulang rawan dan membentuk jakun.                                                        
  • teletak pita suara
  • terdapat katup epliglotis yang berperan menutup saluran pernapasan saat kita menelan makanan.
  C.Batang tenggorok(trakhea)  

  • terletak di depan kerongkongan
  • berbentuk seperti pipa, rata-rata sepanjang 4 inci dengan diameter kurang dari 1 inci
  • terletak dibawah laring dan memanjang di bagian leher dan rongga dada 
  • dindingnya disusun oleh 20 cincin tulang rawan dan otot polos
  • di dalam rongga dada bercabang menjadi dua yang disebut bronkus yang menuju pparu-paru kanan dan kiri.
  • dilapisi sellaput lendir yang sel-selnya memiliki rambut getar(cilia) untuk mengeluarkan kotoran yang masuk bersama udara. saat debu masuk, rambut getar pada dinding traka saling berdesakan yang disertrai dengan hembusan udara kuat untuk mengeluarkkan debu.
   D.Cabang batang tenggorok(bronkhus)  

  • terletak didalam paru-paru
  • bercabang-cabang menjadi salurann yang sangat kecil
  • ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut alveolus (jamak = alveoli)
  • dinding alveolus sangat tipis dan elastis, terdiri dari 1 lapis sel yang diselubungi pembuluh darah kapiler.
  • terjadi difusi/ pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di dalam alveolus.




   E.Paru-paru(Pulmo, latin pulmones) 

  • terletak di dalam rongga dada
  • terdari dari : paru-paru kanan (3 gelambir), dan kiri(2 gelambir)
  • didekat paru-paru kiri terdapat jantung dan membuatnya lebih kecil dari yang kanan.
  • dilindung selaput elastis /pleura
  • pertukaran gas di alveolus
  • tiap paru-paru mengandung +- 300 juta alveolus yang diselubungi  pembuluh kapiler darah.



4.MEKANISME PERTUKARAN GAS DI ALVEOLUS



  1.  udara dari luar masuk kedalam tubuh melalui saluran pernapasan
  2. Oksigen dari udara masuk ke alveoli dan berdifusi menembus dinding alveolus
  3. Oksigen masuk ke pembuluh kalipler darah, O2 diikat oleh hemoglobin di dalam sel darah merah(eritrosit) membentuk oksihaemoglobin (HbO2)
  4. Plasma darah membawa CO2, berdifusi ke alveolus, lalu dihembuskan ke luar.

5.KAPASITAS PARU-PARU
      perbedaan Volume udara pernapasan dikarenakan:
  -perbedaan besar kecilnya paru-paru
  -kekuatan bernapas
  -jenis kegiatan
Volume udara yang kita butuhkan untuk bernapas ketika istirahat berbeda ketika kita kerja keras.
  • Udara Pernapasan (Udara Tidal/UP) = udara yang keluar masuk  paru-paru saat melakukan pernapasan biasa   à   500ml
  • Udara Komplementer (UK)                  = udara yang masih bisa masuk ke paru-paru setelah inspirasi biasa    à +- 300ml
  • Udara Suplementer (US)                      = udara yang masih dapat keluar dari paru-paru setelah ekspirasi biasa    à +- 1500ml
  • Udara Residu (UR)                                = udara yang terdapat dalam paru-paru setelah ekspirasi sekuat-kuatnya   à +- 1500ml
  • Kapasitas Total Paru-paru                   = jumlah volume udra pernapasan, udara komplementer(UK),udara suplementer(US), dan udara residu(UR).
  • Kapasitas Vital Paru-paru                   =kemampuan paru-paru menarik dan menghembuskan napas sekuat-kuatnya    à +- 5500ml (kapasitas total dikurangi udara residu)


6.KELAINAN DAN PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN

  • Asma ,penyempitan saluran pernapasan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. terjadi karena alergi/ tersumbat kotoran. 
  • Bronkitis ,penyempitan saluran pernapasan karena peradangan pada cabanng tenggorokan. 
  • Pleuritis , radang selaput paru-paru (pleura). 
  • Pneumonia, Pleuritis yang sudah menjadi akut/ para











Laringitis , radang pada laring(pangkal tenggorok).
  • Renitis , peradangan pada ronngga hidung
  • Sinusitis , peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus/ di atas rongga hidung. di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi). Berdasarkan penyebabnya sinusitis :
1. Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis. Termasuk flu biasa, rhinitis alergi (pembengkakan pada lapisan hidung), polip hidung (pertumbuhan kecil di lapisan hidung), atau septum menyimpang (pergeseran di rongga hidung).


2. Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar)



  • Tonsilitis ,peradangan pada tonsil karena infeksi kuman/bakteri. Gejala: -sulit menelan, -tenggorokan sakit ,-demam, -otot sakit 
  • Difteri ,(biasanya menyerang saluran pernapasan atas anak), akibat infeksi bakteri difteri menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan, membuat sulit bernapas. 
  • TBC(Tubercolosis) ,akibat infeksi bakteri Tubercolosis di dinding alveolus, membuat difusi oksigen terganggu. 
  • Asfiksi ,Hb mengikat gas beracun seperti sianida(CN)/ gas karbonmonoksida(CO), membuat tubuh keracunan dan mengganggu proses pengangkutan oksigen. 
  • Kanker Paru-paru, akibat tumor ganas(virus) pada dinding bronkus. 


PENCERNAAN KIMIAWI DAN MEKANIK

Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.

A.  Pengertian Sistem Pencernaan Manusia
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1.  Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2.  Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.

B.  Saluran Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
 Saluran pencernaan manusia

1.  Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :

 a.  Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.
Bagian-bagian gigi
 gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

PROSES PENCERNAAN DI MULUT


Mulut
Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin).
Mulut merupakan alat (organ) pencernaan pertama, di dalamnya terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Macam gigi adalah gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. Fungsi gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk merobek, gigi geraham untuk mengunyah makanan. Susunan gigi secara umum dari luar ke dalam meliputi lapisan email (sebagai pelindung lapisan gigi).



Lidah di dalam mulut berfungsi untuk mengecap rasa makanan, memindahkan makanan pada saat dikunyah, membantu menelan makanan, membantu membersihkan mulut, membantu dalam bersuara.



Kuncup pengecap di lidah disebut papilla. Daerah lidah yang peka terhadap rasa manis terletak di bagian ujung lidah, peka asam dan asin di pinggir lidah serta yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah. Saliva atau air ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, berfungsi untuk melunakkan makanan serta membantu dalam menelan makanan. Saliva mengandung enzim ptialin. Makanan dari rongga mulut menuju ke kerongkongan melalui faring. Faring berupa saluran memanjang di belakang rongga mulut. Pada pangkal faring terdapat epiglotis, untuk menutup saluran pernapasan pada saat menelan makanan.
Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.

PROSES PENCERNAAN MULUT-KERONGKONGAN
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.






ENZIM DAN KELENJAR
Kelenjar liur atau kelenjar ludah adalah kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air ludah. Kelenjar ini terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah dapat terganggu apabila terjadi dehidrasi , panas dalam atau disebabkan oleh suatu penyakit



ENZIM merupakan komponen penting yang diperlukan untuk proses pencernaan dan penyerapan makanan. Macam enzim yang ada di mulut - kerongkongan
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu :



Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

VITAMIN C


 penyakit kekurangan vitamin C yang di sebabkan oleh kurangnya asupan vitamin C di dalam tubuh manusia. Sebelum membahas lebih jauh tentang itu perlu anda ketahui terlebih dahulu bahwa vitamin C adalah salah satu vitamin yang berperan sangat penting bagi tubuh manusia.
Apabila anda kekurangan vitamin C maka akan sangat fatal sekali akibatnya. Ada beberapa gejala yang patut di perhatikan jika ternyata anda mengalami kekurangan vitamin C.

Penyakit Kekurangan Vitamin C

Adapun gejalanya adalah sebagai berikut:
1. Jika anda telah mengalami kekurangan vitamin C maka anda akan mengalami kurangnya energi untuk melakukan sebuah aktivitas dan kurangnya energi ini akan berkurang secara kronis. Tidak hanya mengalami kekurangan energi akan tetapi juga akan mengalami tubuh yang lemah serta menjadi lebih cepat mengalami depresi.
penyakit kekurangan vitamin c Penyakit Kekurangan Vitamin C
2. Dengan kurangnya vitamin C pada tubuh juga mengakibatkan berat badan anda menjadi turun secara drastis dan ekstrim. Tidak hanya berat badan saja yang berpengaruh akan tetapi kesehatan tulang dalam tubuh juga akan menurun dan hal ini akan mengganggu kekuatan tulang.
3. Gejala yang patut di waspadai adalah dengan kekurangan vitamin C juga dapat mengakibatkan gigi menjadi cepat tanggal, gingivitis, dan sering terjadi pendarahan di dalam gusi dan hal ini menjadikan penyakit sariawan yang merupakan penyakit kekurangan vitamin C.
Penyakit kekurangan vitamin C yang sangat sering di jumpai adalah:
1. Sariawan
Sariawan kerap sekali terjadi pada orang yang kekurangan vitamin C. dan sariawan tersebut juga sangat sukar untuk sembuh.
2. Gusi berdarah
Pada orang yang kekurangan vitamin C akan cepat sekali mengalami pendarahan pada gisi, dan hal ini juga mengakibatkan bau nafas menjadi kurang sedap.
3. Anemia
Pada sebagian orang yang mengalami kekurangan vitamin C juga kerap menjadi anemia. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan di dalam tubuh seseorang yang telah mengalami kekurangan vitamin C menjadi menurun dan menjadikan tubuh orang tersebut menjadi lemah serta sering jatuh sakit.
Demikian artikel mengenai penyakit kekurangan vitamin C yang kerap kali kita jumpai di sekitar kita.

SISTEM PENCERNAAN

Sistem Pencernaan Makanan pada Tubuh Manusia

Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia - Di pembelajaran Biologi, tidak penah lepas dari manusia dan anatomi manusia, kali ini akan kami jelaskan sedikit tentang Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia yang tak kalah pentingnya dengan Sistem peredaran darah kita.
Proses pencernaan pada manusia sendiri melibatkan beberapa organ, seperti:
1. Mulut
2. Kerongkongan (esofagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus Halus
5. Usus Besar

Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

Proses pencernaan makanan terjadi melalui dua cara, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah proses pencernaan yang dilakukan secara fisik dengan cara menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, contoh dari pencernaan mekanik adalah saat kita mengunyah makanan di mulut dengan bantuan gigi. Selanjutnya setelah makanan tadi kita kunyah, maka akan bercampur dengan air ludah. Pencampuran makanan dengan zat-zat kimia yang terkandung dalam air ludah inilah yang disebut sebagai pencernaan kimiawi. Selain air ludah, zat kimia lain yang berperan dalam pencernaan kimiawi adalah asam lambung, cairan empedu, dan getah pankreas.

A. Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat beberapa alat lain seperti gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
Gigi, berfungsi sebagai alat pencernaan mekanik seperti untuk memotong, mengoyak, dan memecah makanan menjadi begian yang lebih kecil sehingga mempermudah kerja enzim. Berdasarkan fungsi dan bentuknya gigi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu seri, taring, dan geraham. Gambar penampang gigi serta bagian-bagiannya dapat dilihat pada gambar.
Lidah, merupakan jaringan otot yang memiliki pangkal pada bagian belakang dasar mulut. Lidah berfungsi untuk menahan makanan saat dikunyah dan juga mendorong makanan dari rongga mulut untuk masuk ke kerongkongan.
Kelenjar ludah, sesuai namanya kelenjar ludah berfungsi untuk mengeluarkan air ludah. Di dalam air liur, terdapat enzim bernama amilase (ptialin). Enzim ptialin berfungsi untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi maltosa (gula).
B. Kerongkongan (esofagus)
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia selanjtnya adalah kerongkongan. Kerongkongan adalah saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah gerakan kerongkongan mendorong makanan agar masuk ke dalam lambung.
C. Lambung (ventrikulus)
Lambung manusia terletak dibawah sekat rongga badan (diafragma) sebelah kiri. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu:
  1. Kardiak, adalah penghubung kerongkongan dengan lambung.
  2. Fundus, merupakan bagian tengah lambung yang bentuknya agak besar.
  3. Pilorus, adalah penghubung lambung dengan usus halus.
Lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yaitu lapisan otot membujur di bagian paling luar, lapisan melingkar di bagian tengah, dan lapisan menyorong di bagian dalam. Di bagian dinding lambung terdapat sel-sel yang dapat mengeluarkan getah lambung. Getah lambung terdiri dari asam lambung (HCl), enzim pepsin, enzim renin, serta air dan cairan lendir (mukus).
D. Usus Halus
Usus halus pada manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus halus tengah (jejenum), dan usus halus bagian akhir (ileum). Pada usus halus, terjadi proses penyerapan sari-sari makanan yang selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Proses pencernaan kimiawi pada usus halus dilakukan oleh zat-zat kimia yang dihasilkan dari getah usus, getah pankreas, dan kelenjar empedu.
E. Usus Besar
Usus besar merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan pada manusia. Memiliki panjang kurang lebih satu meter dan terdiri atas dua bagian, yaitu usus tebal (colon) dan poros usus (rektum). Sisa-sisa makanan yang sudah diserap sari-sarinya oleh usus halus akan terdorong masuk ke dalam usus besar. Di dalam usus besar, air dan garam mineral yang masih terdapat dalam sisa-sisa makanan ini akan diserap kembali oleh dinding colon. Setelah itu, sisa-sisa makanan akan ditampung di dalam rektum untuk dibusukkan oleh bakteri pembusuk yang disebut dengan Escherichia coli. Zat-zat sisa makanan yang sudah menjadi feses (tinja) ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui anus.

Senin, April 07, 2014

SEJARAH SENI RUPA




Perkembangan Sejarah Seni Rupa Indonesia


Sejarah memberi petunjuk kepada kita tentang terjadinya rentetan peristiwa pada zaman yang telah lampau, peristiwa-peristiwa itu mungkin memberikan gambaran yang tersambung secara terus menerus, tetapi juga mungkin secara terputus-putus terhadap segala kehidupan manusia dan hasil karya seninya di dunia. Oleh karena itu dari sejarah tersebut kita juga dapat mengetahui hasil-hasil budaya di masa lalu.
Kajian sejarah seni rupa menunjuk bahwa seni rupa suatu bangsa tak dapat berkembang kalau tidak mendapat pengaruh dari luar. Perkembangannya selalu menunjukan sebagai suatu pertumbuhan dari awal kemudian tumbuh, akhirnya mencapai titik puncak atau dengan istilah seni klasik. Oleh karena itu di dunia ini tidak ada yang abadi, maka pencapaian puncak inipun akan mengalami saat terakhirnya, pada suatu saat akan mengalami kelahirannya kembali (renaisance). Jadi dapat dikatakan bahwa sejarah seni rupa adalah suatu catatan peristiwa terjadinya ciptaan seni visual dua atau tiga dimensional dari waktu ke waktu secara periodesasi.
A. SIFAT – SIFAT UMUM SENI RUPA INDONESIA
1. Tradisional/statis: adanya kebudayaan agraris mengarah pada bentuk kesenian yang berpegang pada suatu kaidah yang turun temurun.
2. Progresif: Adanya kebudayaan maritim. Kesenian Indonesia sering dipengaruhi kebudayaan luar yang kemudian di padukan dan dikembangkan sehingga menjadi milik bangsa Indonesia sendiri.
3. Bersifat Kebinekaan: Indonesia terdiri dari beberapa daerah dengan keadaan lingkungan dan alam yang berbeda, sehingga melahirkan bentuk ungkapan seni yang beraneka ragam.
4. Bersifat Seni Kerajinan: Kekayaan alam Indonesia yang menghasilkan bermacam – macam bahan untuk membuat kerajinan
5. Bersifat Non Realis: Latar belakang agama asli yang primitif berpengaruh pada ungkapan seni yang selalu bersifat perlambangan / simbolisme.
B. SENI RUPA PRASEJARAH INDONESIA
Zaman prasejarah (Prehistory) adalah jaman sebelum ditemukan sumber–sumber atau dokumen–dokumen tertulis mengenai kehidupan manusia. Latar belakang kebudayaannya berasal dari kebudayaan Indonesia yang disebarkan oleh bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda. Agama asli pada waktu itu animisme dan dinamisme yang melahirkan bentuk kesenian sebagai media upacara (bersifat simbolisme)
Jaman prasejarah Indonesia terbagi atas: Jaman Batu dan Jaman Logam
1. Seni Rupa Zaman Batu
2.
Zaman batu terbagi lagi menjadi: Jaman batu tua (Palaeolithikum), Jaman batu menengah (Mesolithikum), Jaman batu muda (Neolithikum), kemudian berkembang kesenian dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar). Peninggalan–peninggalannya yaitu:
a. Seni Bangunan
Manusia phaleolithikum belum memiliki tempat tinggal tetap, mereka hidup mengembara (non modern) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food gathering) tanda–tanda adanya karya seni rupa dimulai dari zaman Mesolithikum. Mereka sudah memiliki tempat tinggal di go –goa. Seperti goa yang ditemukan di Sulawesi Selatan dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi pantai, dengan bukti–bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur berupa bukit – bukit kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa–sisa sampah dapur para nelayan
Kemudian Zaman Neolithikum, manusia sudah bisa bercocok tanah dan berternak (food producting) serta bertempat tinggal tinggal di rumah–rumah kayu/bambu
Pada zaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan–bangunan dari batu yang berukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen, sarkofaq, meja batu dan lain-lain
b. Seni Patung
Seni patung berkembang pada jaman Neolithikum, berupa patung–patung nenek moyang dan patung penolak bala, bergaya non realistis, terbuat dari kayu atau batu. Kemudian zaman megalithikum banyak ditemukan patung–patung berukuran besar bergaya statis monumental dan dinamis piktural
c. Seni Lukis
Dari jaman Mesolithikum ditemukan lukisan–lukisan yang dibuat pada dinding gua seperti lukisan goa di Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Irian Jaya. Tujuan lukisan untuk keperluan magis dan ritual, seperti adegang perburuan binatang lambang nenek moyang dan cap jari. Kemudian pada jaman neolithikum dan megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan–bangunan dan benda–benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif geometris atau motif perlambang)
3. Seni Rupa Jaman Logam
Jaman logam di Indonesia dikenal sebagai jaman perunggu, Karena banyak ditemukan benda – benda kerajinan dari bahan perunggu seperti ganderang, kapak, bejana, patung dan perhiasan, karya seni tersebut dibuat dengan teknik mengecor (mencetak) yang dikenal dengan 2 teknik mencetak:
1) Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisaa di ualng berulang
2) Acire Perdue, ialah teknim mengecor yang hany satu kali pakai (tidak bisa diulang)
C. SENI RUPA INDONESIA HINDU
Kebudayaan Hindu berasal dari India yang menyebar di Indonesia sekitar abad pertama Masehi melalui kegiatan perdagangan, agama dan politik. Pusat perkembangannya di Jawa, Bali dan Sumatra yang kemudian bercampur (akulturasi) dengan kebudayaan asli Indonesia (kebudayaan istana dan feodal). Proses akulturasi kebudayan India dan Indonesia berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu yang lama, yaitu dengan proses:
a. Proses peniruan (imitasi)
b. Proses Penyesuaian (adaptasi)
c. Proses Penguasaan (kreasi)
1. Ciri–Ciri Seni Rupa Indonesia Hindu
a) Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai medi pengabdian Raja (kultus Raja)
b) Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama
c) Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada sumber hukum agama (Silfasastra)
d) Hasil akulturasi kebudayaan India dengan Indonesia
2. Karya Seni Rupa Indonesia Hindu
a. Seni Bangunan:
1) Bangunan Candi
Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan mnumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai:
Ø Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur
Ø Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya candi Bajang Ratu
Ø Candi Balai Kambang/Tirta: didirikan didekat/ditengah kolam, contoh candi Belahan
Ø Candi Pertapaan: didirikan di lereng–lereng tempat Raja bertapa, contohnya candi Jalatunda
Ø Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candi Sari
Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian
Ø Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, bujur sangkar atau segi 20)
Ø Tubuh candi. Terdapat kamar–kamar tempat arca atau patung
Ø Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system dalam pengelempokan candi, yaitu:
Ø Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah–tengah anak–anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan
Ø Sistem membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia ) yaitu induk candi berada di belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran
2) Bangunan pura
Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu:
Ø Halaman depan terdapat balai pertemuan
Ø Halaman tengah terdapat balai saji
Ø Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa
Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yang berpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar)
Ø Pura agung, didirikan di komplek istana
Ø Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
Ø Pura subak, didirikan di daerah pesawahan
Ø Pura laut, didirikan di tepi pantai
3) Bangunan Puri
Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan. Bangunan–bangunan yang terdapat di komplek puri antara lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb
b. Seni patung Hindu Budha
Patung dalam agama Hindu merupakan hasil perwujudan dari Raja dengan Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti: Dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Untuk membedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan (laksana/ciri), misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat dan kendaraanhya (wahana) hangsa). Sedangkan pada patung wisnu laksananya adalah para mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu, (nadi) dsb
Dalam agama Budha bisaa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha, Dhyani Bodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda kesucian, yaitu:
Ø Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha)
Ø Diantara keningnya terdapat titik (urna)
Ø Telinganya panjang (lamba-karnapasa)
Ø Terdapat juga kerutan di leher
Ø Memakai jubah sanghati
c. Seni hias Hindu Budha
Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa. Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib.
Bentuk hiasan candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentuk struktur bangunan candi, contohnya:
Ø Hiasan mahkota pada atap candi
Ø Hisana menara sudut pada setiap candi
Ø Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu
Ø Hiasan makara, simbar filaster,dll
2) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding / bidang candi, contohnya
Ø Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan pada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara
Ø Hiasan flora dan fauna
Ø Hiasan pola geometris
Ø Hiasan makhluk khayangan
3. Kronologis Sejarah Seni rupa Hindu Budha
a. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Tengah, terbagi atas:
1) Zaman Wangsa Sanjaya
Candi – candi hanya didirikan di daerah pegunungan. Seni patungnya merupakan perwujudan antara manusia dengan binatang (lembu atau garuda)
2) Zaman Wangsa Syailendra
Peninggalan candinya : kelompok Candi Prambanan, Kelompok Candi Sewu, Candi Borobudurm, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Mendut Dan Kelompok Candi Plaosan
Seni patungnya bersifat Budhis, contohnya patung Budha dan Budhisatwa di Candi Borobudur
b. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Timur, terbagi atas:
1) Jaman Peralihan
Pada seni bangunannya sudah meperlihatkan tanda–tanda gaya seni jawa timur seperti tampak pada Candi Belahan yaitu pada perubahan kaki candi yang bertingkat dan atapnya yang makin tinggi. Kemudian pada seni patungnya dudah tidak lagi memperlihatkan tradisi India, tetapi sudah diterapkan proposisi Indonesia seperti pada patung Airlangga
2) Zaman Singasari
Pada seni bangunannya sudah benar – benar meperlihatkan gaya seni Jawa Timur baik pada struktur candi maupun pada hiasannya, contohnya: candi singosari, candi kidal, dan candi jago. Seni patungnya bergaya Klasisistis yang bertolak dari gaya seni Jawa Tengah, hanya seni patung singosari lebih lebih halus pahatannya dan lebih kaya dengan hiasan contohnya patung Prajnaparamita, Bhairawa dan Ganesha.
3) Jaman Majapahit
Candi–candi Majapahit sebagian besar sudah tidak utuh lagi karena terbuat dari batu bata, perbedaan dengan candi di Jawa Tengah yang terbuat dari batu kali / andhesit peninggalan candinya: kelompok candi Penataran, Candi Bajangratu, candi Surowono, candi Triwulan dan lain-lain.
Kemudian pada seni patungnya sudah tidak lagi memperlihatkan gaya klasik Jawa Tengah, melainkan gaya magis monumental yang lebih menonjolkan tradisi Indonesia seperti tampak pada raut muka, pakaian batik dan perhiasan khas Indonesia. Selain patung dari batu juga dikelan patung realistic dari Terakotta (tanah liat) hasil pengaruh darin Campa dan China, contohnya patung wajah Gajah Mada
c. Seni Rupa Bali Hindu
Di Bali jarang ditemukan candi sebab masyarakatnya tidak mengenal Kultus Raja. Seni bangunan utama di Bali adalah Pura dan Puri. Pura sebagai bangunan suci tetapi di dalamnya tidak terdapat patung perwujudan Dewa karena masyarakat Bali tidak mengenal an-Iconis yaitu tidak mengebal patung sebagai objek pemujaan, adapun patung hanya sebagai hiasan saja.
4. Perbedaan Gaya Seni Jawa Tengah Dengan Jawa Timur
a. Perbedaan struktur bangunan candi
Ø Candi Jateng terbuat dari batu adhesit, sedangkan di Jatim terbuat dari batu bata
Ø Candi Jateng bentuknya tambun, sedangkan di Jatim bentuknya ramping
Ø Kaki candi Jateng tidak berundak sedangkan di Jatim berundak
Ø Atap candi Jateng pendek, sedangkan di Jatim lebih tinggi
Ø Kumpulan candi di Jateng dengan system konsentris, sedangkan di Jatim dengan sistem membelakangi
b. Perbedaan pada seni patungnya
Ø Patung – patung di Jateng hanya sebagai perwujudan Dewa/Raja sedangkan di Jatim ada pula perwujudan manusia bisaa
Ø Seni patung Jateng bergaya simbolis realistis, sedangkan di Jatim jaman Singasari bergaya klasisitis dan jaman Majapahit bergaya magis monumental
Ø Prambandala (lingkaran kesaktian) pada patung Jateng terdapat pada bagian belakang kepala, sedangkan di Jatim terdapat di bagian belakang seluruh tubuh menyerupai lidah api
Ø Pakaian Raja / Dewa pada seni patung Jateng masih dipengaruhi tradisi India, sedangkan di Jatim khas Indonesia seperti pakaian batik, selendang dan ikat kepala
c. Perbedaan hiasan candi
Ø Hiasan adegan cerita pada candi Jateng bergala realis, sedangkan di Jatim bergaya Wayang (distorsi)
Ø Adegan cerita pada candi Jateng hanya tentang Mahabarata dan Ramayana, sedangkan di Jatim ada pula adegan cerita asli Indonesia, misalnya cerita Panji
Ø Motif hias pada candi di Jateng bersifat Hindu dan Budha sedangkan di Jatim ada pula hias asli Indonesia sperti motif penawakan dan gunungan serta perlambangan
Ø Hiasan pada candi di Jatim lebih padat dan dipusatkan pada seni Cina seperti motif awan dan batu karang
D. SENI RUPA INDONESIA ISLAM
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 M oleh para pedagang dari India, Persia dan Cina. Mereka menyebarkan ajaran Islam sekligus memperkenalkan kebudayaannya masing – masing, maka timbul akulturasi kebudayaan
Seni rupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana – istana sebagai media pengabdian kepada para penguasa (Raja/Sultan) kemudian dalam kaitannya dengan penyebaran agama Islam, para walipun berperan dalam mengembangkan seni di masyarakat pedesaan, misalnya da’wah Islam disampaikan dengan media seni wayang
1. Ciri – Ciri Seni Rupa Indonesia Islam
a. Bersifat feodal, yaitu kesenian yang bersifat di istana sebagai media pengabdian kepada Raja/sultan
b. Bersumber dari kesenian pra Islam (seni prasejarah dan seni Hindu Budha)
c. Berperan
2. Karya Seni Rupa Indonesia Islam
a. Seni Bangunan
1) Mesjid
Pengaruh hindu tampak pada bagian atas mesjid yang berbentuk limas bersusun ganjil (seperti atap Balai Pertemuan Hindu Bali), contohnya atap mesjid Agung Demak dan Mesjid Agung Banten
2) Istana
Istana / keraton berfungsi sebagai tempat tinggal Raja, pusat pemerintahan. Pusat kegiatan agama dan budaya. Komplek istana bisaanya didirikan di pusat kota yang dikelilingi oleh dinding keliling dan parit pertahanan.
3) Makam
Arsitektur makam orang muslimin di Indonesia merupakan hasil pengaruh dari tradisi non muslim. Pengaruh seni prasejarah tampak pada bentuk makam seperti punden berundak. Sedangkan pengaruh hindu tampak pada nisannya yang diberi hiasan motif gunungan atau motif kala makara. Adapun pengaruh dari Gujarat India yaitu pada makam yang beratap sungkup
b. Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi atau seni khat adalah seni tulisan indah. Dalam kesenian Islam menggunakan bahasa arab. Sebagai bentuk simbolis dari rangkaian ayat–ayat suci Al – Qur’an. Berdasarkan fungsinya seni kaligrafi dibedakan menjadi, yaitu:
1) Kaligrafi terapan berfungsi sebagai dekorasi / hiasan
2) Kaligrafi piktural berfungsi sebagai pembentuk gambar
3) Kaligrafi ekspresi berfungsi sebagai media ungkapan perasaan seperti kaligrafi karya AD. Pireus dan Ahmad Sadeli
c. Seni Hias
Seni hias islam selalu menghindari penggambaran makhluk hidup secara realis, maka untuk penyamarannya dibuatkan stilasinya (digayakan) atau diformasi (disederhanakan) dengan bentuk tumbuh – tumbuhan
E. SENI RUPA INDONESI MODERN
Istilah “modern” dalam seni rupa Indonesia yaitu betuk dan perwujudan seni yang terjadi akibat dari pengaruh kaidah seni Barat / Eropa. Dalam perkembangannya sejalan dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan
1. Masa Perintis
Dimulai dari prestasi Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1880), seorang seniman Indonesia yang belajar kesenian di eropa dan sekembalinya di Indonesia ia menyebarkan hasil pendidikannya. Kemudian Raden Saleh dikukuhkan sebagai bapak perintis seni lukisan modern
2. Masa seni lukis Indonesia jelita / moek (1920 – 1938)
Ditandai dengan hadirnya sekelompok pelukis barat yaitu Rudolf Bonnet, Walter Spies, Arie Smite, R. Locatelli dan lain – lain. Ada beberapa pelukis Indonesia yang mengikuti kaidah / teknik ini antara lain: Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi dan Wahid Somantri
3. Masa PERSAGI (1938 – 1942)
PERSAGI (Peraturan Ahli Gambar Indonesia) didirikan tahun 1938 di Jakarta yang diketuai oleh Agus Jaya Suminta dan sekreTarisnya S. Sujoyono, seangkan anggotanya Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, Emira Sunarsa (pelukis wanita pertama Indonesia) PERSAGI bertujuan agar para seniman Indonesia dapat menciptakan karya seni yang kreatif dan berkepribadan Indonesia
4. Masa Pendudukan Jepang (1942 – 1945)
Pada jaman Jepang para seniman Indonesia disediakan wadah pada balai kebudayaan Keimin Bunka Shidoso. Para seniman yang aktif ialah: Agus Jaya, Otto Jaya, Zaini, Kusnadi dll. Kemudian pada tahun 1945 berdiri lembaga kesenian dibawah naungan POETRA (Pusat tenaga Rakyat) oleh empat sekawan: Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mansur
5. Masa Sesudah Kemerdekaan (1945 – 1950)
Pada masa ini seniman banyak teroragisir dalam kelompok – kelompok diantaranya:
Sanggar seni rupa masyarakat di Yogyakarta oleh Affandi, Seniman Indonesia Muda (SIM) di Madiun, oleh S. Sujiono, Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Djajengasmoro, Himpunan Budaya Surakarta (HBS) dan lain-lain.
6. Masa Pendidikan Seni Rupa Melalui Pendidikan Formal
Pada tahun 1950 di Yogyakarta berdiri ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) yang sekarang namanya menjadi STSRI (Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia) yang dipelopori oleh RJ. Katamsi, kemudian di Bandung berdiri Perguruan Tinggi Guru Gambar (sekarang menjadi Jurusan Seni Rupa ITB) yang dipelopori oleh Prof. Syafe Sumarja. Selanjutnya LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta) disusul dengan jurusan – jurusan di setiap IKIP Negeri bahkan sekarag pada tingat SLTA
7. Masa Seni Rupa Baru Indonesia
Pada tahun 1974 muncul para seniman Muda baik yang berpendidikan formal maupun otodidak, seperti Jim Supangkat, S. Priaka, Harsono, Dede Eri Supria, Munni Ardhi, Nyoman Nuarta, dan lain-lain
F. ALIRAN–ALIRAN SENI LUKIS
Aliran seni lukis muncul di eropa pada abd ke 19 yang dipengaruhi oleh pesatya perkembangan di bidang ilmu dan teknologi. Penemuan teori–teori baru itu kemudian dijadikan kaidah seni yang berlaku dalam ikatan kelompok pendukungnya, maka lahirlah suatu aliran atau faham dalam seni:
1. Kalsisisme, cirinya: Objek lukisan seperti dibuat–buat dekoratif, berkesan indah dan elok. Tokohnya: Watteau, Ringaud, Viee Lebrun, Fragnorad dan Marisot Boucher
2. Neoklasisisme, cirinya objek lukisan sekitar lingungan istana dan tokoh agama, bersifat intelektual dan akademis. Semua bentuk dibatasi dengan garis nyata, berkesan tenang dan agung. Pelopornya Louis Davis kemudian dilanjutkan oleh Ingres
3. Romantisme, cirinya: bertemakan tentang cerita yang dahsyat atau kegemilangan sejarah dan peristiwa yang menggugah perasaan, emosional kaya dengan warna dan kontras cahaya, kesan gerak lebih menonjol bahkan melebihi kejadian sebenarnya. Tokohnya: Teodore Gericault, Delaxroix, Cemille Corot, Rouseau. Millet dll
4. Realisme, cirinya: mengungkapkan kejadian yang sebenarnya dengan objek lukisan tentang rakyat jelata, kemiskinan atau kepahitan hidup, penderitaan dan kesibukan – kesibukan, tokohnya Gustave Courbet dan George Hendrik Breitner
5. Naturalisme, cirinya: melukis objek alam / pemandangan secara visual (forografis) tanpa ada penafsiran lain. Pelukisnya; Rudolf Bonnet, Le Mayeur, R. Locatelli dab Albercth Durer
6. Improsionisme, cirinya: melukis kesan alam secara langsung dan cepat berdasarkan kaidah hukum cahaya, garis kontur / blabar dan kaya dengan warna, pelukisnya : Claude Monet, Degas, Pisarro dll
7. Pointilisme, cirinya: melukis dengan teknik bintik – bintik kecil untuk menampilkan efek cahaya dan warna, pelukisnya Seurat
8. Ekspresionisme, cirinya : hasil ungkapan emosi dan perasaan objeknya menyimpang dari bentuk alam, spontanitas dan kecepatan dalam melukis dana menggunakan warna secara murni. Pelopornya ialah Vincent, Van Gogh dan para pengikutnya: Emil Nolde, Karl Scmidt dan Mondesohn
9. Kubisme, ada dua jenis yaitu Kubisme Analitis cirinya objek lukisan menyerupai susunan balok / kubus yang berkesan 3 dimensi, dan kubisme sintesis cirinya objek lukisan menyerupai susunan bidang trasparan yang berkesan 2 dimensi. Pelukisnya Pablo Picasso, George Braque, Jan Gris, dan Fernand Leger
10. Futurisme, cirinya: menampilkan kesan gerak pada objek dengan cara pengulangan bentuk yang berubah – rubah arah. Pelukisnya: G. Balla, Severini, dan Carlo Carra
11. Abstrak, cirinya melukis hasil ungkapan batin yang tidak ada identifikasinya di dunia nyata dengan mempergunakan kesatuan garis, bidang, warna dan unsur seni rupa lainnya. Pelukisnya : Wassily Kadinsky, Piet Mondrin dan Malevich
12. Dadaisme, cirinya: lukisan seperti kekanak – kekanakan, nihilistic, naïf, lucu, menolak hukum seni dan keindahan. Pelopornya Paul Klee
13. Surrealisme, cirinya: objek lukisan tampak aneh dan asing seolah – olah hanya terdapat di alam impian , pelukisnya Salvador dali, Marc Ghagall Joan Miro dll.
14. Pop Art, cirinya: berkesan seolah – olah sindiran, karikatur, humor dan apa adanya dari objek aa saja dapat ditampilkan walaupun tidak lajim dalam karya seni, senimannya Tom Waselman, Cristo dan lain – lain
15. Optical Art, cirinya: termasuk seni non objektif dengan menampilkan bentuk – bentuk geometris atau garis – garis yang diulang secara teratur rapih dan terperinci dengan warna – warna cemerlang pelukisnya: Jackson Pollok, William de Kooning dan Andy Warhol